Kurikulum Merdeka ada 3 apa saja?
Kurikulum Merdeka adalah salah satu inisiatif dari Kemendikbudristek untuk memberikan keleluasaan kepada pendidik dan peserta didik dalam menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar masing-masing.
Kurikulum Merdeka diluncurkan pada tahun 2022 dan bersifat opsional, artinya satuan pendidikan dapat memilih untuk menerapkan kurikulum ini atau tetap menggunakan kurikulum sebelumnya.
Ada tiga hal utama yang menjadi ciri khas dari Kurikulum Merdeka, yaitu:
Kurikulum Merdeka diluncurkan pada tahun 2022 dan bersifat opsional, artinya satuan pendidikan dapat memilih untuk menerapkan kurikulum ini atau tetap menggunakan kurikulum sebelumnya.
Ada tiga hal utama yang menjadi ciri khas dari Kurikulum Merdeka, yaitu:
- **Pengembangan soft skills dan karakter** melalui projek penguatan profil pelajar Pancasila. Projek ini merupakan kegiatan kokurikuler yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila, yaitu: beriman, berilmu, berakhlak mulia, berbudaya, berwawasan kebangsaan, dan berwawasan global. Peserta didik dapat mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting, seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Peserta didik juga dapat melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka.
- **Fokus pada materi esensial** yang relevan dan mendalam sehingga ada waktu cukup untuk membangun kreativitas dan inovasi peserta didik dalam mencapai kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Materi esensial adalah materi yang paling penting untuk dipelajari oleh peserta didik agar dapat mengembangkan pemahaman konseptual dan keterampilan prosedural yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di abad 21. Materi esensial disusun dalam bentuk capaian pembelajaran (CP) yang merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD hingga fase lanjutan pada SMA/MA/SMK/MAK.
- **Pembelajaran yang fleksibel** yang memberikan keleluasaan bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. Pembelajaran fleksibel juga memungkinkan guru untuk menggunakan berbagai metode, media, sumber belajar, dan asesmen yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan capaian pembelajaran yang diharapkan. Pembelajaran fleksibel juga mengakomodasi keberagaman peserta didik dalam hal minat, bakat, gaya belajar, kecepatan belajar, kemampuan belajar, latar belakang sosial budaya, dan kondisi fisik.